Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat pendidikan konservasi dan kesejahteraan satwa laut di Indonesia, Bali Exotic Marine Park (BEMP) berkolaborasi dengan Turtle Guard Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dalam penyelenggaraan kegiatan Kuliah Umum dan Workshop dengan tema “Dive Into Life: Exploring Dolphin Reproduction and Care”.
Kegiatan yang digelar pada tanggal 1 November dan 2 November 2025 ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktik konservasi lapangan. Melalui kuliah umum dan workshop ini, para peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam pada dua aspek penting yaitu dalam kesejahteraan lumba-lumba (Tursiops aduncus), reproduksi dan enrichment (stimulasi perilaku alami).
Lumba-Lumba Sebagai Penjaga Keseimbangan Ekosistem Laut
Lumba-lumba merupakan salah satu satwa laut yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Selain menjadi indikator kesehatan lingkungan laut, lumba-lumba juga menjadi ikon penting dalam upaya konservasi berbasis ilmu pengetahuan dan etika kesejahteraan satwa.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa kedokteran hewan diajak untuk mendalami pemahaman tentang bagaimana pendekatan ilmiah, teknologi diagnostik, dan perilaku alami satwa laut saling melengkapi dalam satu tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian satwa laut.
Kolaborasi Edukatif antara Akademisi dan Praktisi
Pada kegiatan kuliah umum yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 1 November 2025, drh. Ida Bagus Nararya Primastana Adnyana, S.Kh., M.Si, selaku dokter hewan sekaligus praktisi konservasi di Bali Exotic Marine Park membawakan materi mengenai anatomi, fisiologi, dan siklus reproduksi lumba-lumba, serta memperkenalkan konsep pemantauan reproduksi menggunakan teknologi Ultrasonografi (USG).
Selain itu, para mahasiswa juga diajak untuk berpartisipasi secara langsung melalui kegiatan workshop dengan memanfaatkan fasilitas edukasi yang dimiliki oleh Bali Exotic Marine Park. Dalam kegiatan workshop ini, para mahasiswa mendapatkan kesempatan yang menarik dan juga berkesan, diantaranya seperti :
- Mengamati penggunaan alat diagnostik Ultrasonografi (USG) pada lumba-lumba
- Memahami prinsip interpretasi citra diagnostik reproduksi
- Mengenal penerapan enrichment sebagai bagian dari penerapan Five Freedoms Animal Welfare untuk mendukung kesejahteraan jangka panjang.
Dari Teori ke Praktik : Menggali Pengalaman Langsung di Lokasi Konservasi
Melalui kegiatan workshop ini, peserta tidak hanya mendapatkan bekal secara teori saja, mereka juga mendapatkan pengalaman untuk praktik secara langsung bersama tim Animal Welfare dari Bali Exotic Marine Park.
Para peserta diperkenalkan dengan berbagai enrichment tools atau alat yang digunakan untuk menstimulasi perilaku alami lumba-lumba, mulai dari aktivitas problem-solving, permainan sensorik hingga modifikasi lingkungan kolam. Pendekatan ini pun sejalan dengan prinsip con-serve “to preserve together” atau filosofi yang menjadi dasar keseluruhan kegiatan konservasi di Bali Exotic Marine Park.
Kemitraan untuk Konservasi Berkelanjutan
Kerja sama yang telah terjalin antara Turtle Guard Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dan Bali Exotic Marine Park tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, tetapi dikembangkan menjadi sebuah model kemitraan yang berkelanjutan antara lembaga akademik dan institusi konservasi swasta.
Melalui sinergi tersebut, Bali Exotic Marine Park berupaya dalam membangun kesadaran baru tentang konservasi berbasis ilmu pengetahuan, pendidikan dan kesejahteraan satwa yang sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDG 17) – Partnership for the Goals.
Kegiatan “Dive Into Life: Exploring Dolphin Reproduction and Care” menjadi wujud nyata komitmen bersama untuk memperkuat kapasitas calon dokter hewan Indonesia dalam bidang konservasi mamalia laut. Bali Exotic Marine Park percaya bahwa pendidikan, riset, dan praktik langsung adalah fondasi utama dalam menciptakan masa depan dimana manusia dan satwa dapat hidup berdampingan dengan harmonis di bawah semangat to preserve together.